Ki Hajar Dewantara Menangis

Bicara Dunia Pendidikan tak lepas dari tokoh sentral Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara. Dari sekian banyak peninggalan almarhum, salah satu ajarannya yaitu Tut Wuri Handayani bahkan sudah menjadi sesanti pada logo Depdiknas.

Cita-cita Ki Hajar Dewantara adalah bagaimana Bangsa Indonesia bisa menjadi bangsa yang cerdas dan terdidik, tidak sekedar pintar menghafal soal dan memakai rumus. Ki Hajar Dewantara tentu akan menangis, apabila melihat realitas Dunia Pendidikan Nasional. Tidak saja Carut Marut secara Teknis, tetapi juga tidak memiliki sasaran yang jelas dalam membangun karakter kebangsaan. Padahal, para pemegang otoritas kebijakan Pendidikan selama ini banyak di emban oleh para Profesor dan Doktor, seharusnya mereka dapat menghasilkan Produk sistem Pendidikan Nasional yang lebih baik.

Jika kita lihat Produk sistem Kolonial MULO (setingkat SMP) dipastikan bisa aktif berbahasa inggris dan belanda, bahkan Tokoh Pejuang seperti Agus Salim yang tidak mengenyam Pendidikan Formal, sangat Fasih bahasa belandanya. Bandingkan dengan mutu mayoritas lulusan sarjana S1 kita yang tidak cakap berbahasa inggri walaupun sudah belajar puluhan tahun lamanya. Ini tentu saja sebuah Ironi dan contoh kecil ? Belum lagi kalau kita bicara mengenai Kebijakan pemenuhan Buku-Buku pelajaran yang sudah berkali-kali mendapat protes dari Orang Tua Murid , karena menjadi beban ekonomi dan sulit di pahami oleh para siswa.

Namun persoalan pengelolaan Pendidikan Nasional tentu saja tidak hanya menjadi persoalan Pemerintah. Orang Tua dan Masyarakat luas yang juga bertanggung jawab untuk meningkatkan mutu Pendidikan Nasional. Untuk itu marilah bersama-sama kita mengajak teman-teman anda untuk bergabung di Agus Sutondo Media Center ini agar kita bisa diskusikan bersama tentang dunia pendidikan khususnya di Kota Depok agar menjadi semakin lebih baik......Amin
 
Template Modify by
Creating Website

Proudly powered by
Blogger